Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 09:25:11【Kabar Kuliner】466 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi (ANTARA/Azmi Samsul M)Ya sebenarnya kan de

Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu dan beraktivitas di Jakarta untuk mewaspadai dampak paparan mikroplastik yang tersebar dari air hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Senin, menyampaikan adanya cemaran mikroplastik terhadap udara, khususnya pada uap air hujan tersebut harus diantisipasi agar ngak langsung mengenai tubuh. Pasalnya, kondisi itu akan berpotensi besar pada kesehatan manusia.
"Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah," jelasnya.
Ia mengangakan dengan situasi cemaran udara dan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem disarankan agar ngak terlalu banyak konngak di luar ruang. Masyarakat, katanya, diusahakan untuk berusaha ngak sering beraktivitas di luar setelah hujan terjadi.
Baca juga: Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penurunan dan gangguan pada tingkat daya tahan tubuh manusia.
"Mungkin kalau cuaca ekstrem, seperti angin kencang segala macam, mungkin akan terkena segala macam dan akan bermasalah, jadi bahwa ini mereka perlu ingat jangan keluar rumah," paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk ngak lagi memanfaatkan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
"Kita memang anjurannya air yang seperti itu, jangan kita konsumsi untuk minum, jangan juga dipakai untuk pengolahan makanan, baik mencuci segala macam itu," ungkapnya.
Baca juga: Jaga daya tahan tubuh cegah sakit akibat hujan mengandung mikroplastik
Sebelumnya Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova di Jakarta menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.
"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza.
Baca juga: Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lama
Suka(5317)
Artikel Terkait
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
- Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
Resep Populer
Rekomendasi

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025

Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia